Jumat, 27 Mei 2011

aman-de(h)men UUD

Landasan negara kita sebagai negara (yang katanya) berbhineka tunggal ika adalah pancasila dan UUD 45. Dalam UUD 45 diatur pasal-pasal mengenai hak dan kewajiban setiap warga negara. Tenang, saya tidak akan berlagak seperti guru PMP (sounds so oldschool,rite? :D) yang bahas tetek bengek UUD dan pancasila dari A sampai Z balik lagi ke A sampai ngelotok tapi nihil dalam praktek.

Jadi katakan saja begini, jika saya diundang oleh ketua MPR untuk mengamandemen UUD, maka sikap saya akan : (1) stay cool walaupun tahu cuaca Jakarta akhir-akhir ini gerahnya naujubile!; (2) kirim surat balasan untuk konfirmasi kehadiran dan bertanya apa boleh kesana pake tanktop dengan luaran cardigan?; (3) beli bengbeng atau coklat richbar dan freshtea rasa markisa; (4) semedi 17 jam dan membuat rekomendasi tentang amandemen UUD yang akan saya ajukan dalam rapat itu. Pada poin 1-3 saya rasa tidak perlu ada penjelasan lebih rinci karena (menurut saya) telah jelas maksud dan tujuan masing-masing poin (oke saya ngaku, saya malas menjelaskannya. Daripada tulisan ini makin garing dan anda jadi makin malas membacanya? :p).

Jadi langsung saja pada pemaparan poin (4). Dalam rekomendasi yang saya tulis, saya lebih memberi penekanan pada pasal 28 tentang hak asasi manusia khususnya penambahan butir tentang hak setiap warga negara untuk membuat coretan-coretan di ruang terbuka -baik hijau maupun tidak- seperti di tiang lampu merah, kolong-kolong jembatan, tiang cor-coran monorail sudirman, atau dimanapun itu. Selama coretan itu tidak mengarah pada vandalisme dan mengakibatkan polusi penglihatan. Oke, anda boleh berkomentar bahwa indikator ini terlalu subjektif. Nah, berhubung saya hanya tamu undangan dan bukan bagian dari anggota dewan legislatif ini, untuk tugas membuat indikator yang sifatnya lebih objektif saya serahkan pada para Bapak dan Ibu wakil rakyat ini. Begitu.

Mount eFeces

Pernah dengar pepatah “suka karena terbiasa”? atau bahasa kerennya witing tresno jalaran saka kulina? Mungkin pepatah itu tepat jika dihubungkan dengan ‘kebiasaan’ bakteri pengurai feses/tinja (so called ee’). Jadi katakan saja begini, jika bakteri yang melakukan tugas biokonversi ini diperkenalkan dari awal tentang betapa enaknya bakso atau keju, tentu mereka akan lebih suka mengurai makanan yang enaknya melebihi makanan dewa itu. Siapa suruh mereka gak protes untuk dilahirkan di tempat yang lebih layak. jadi kan tidak perlu menghirup baunya kehidupan! Tapi apa jadinya pula kalau mereka protes dan melakukan aksi mogok mengurai tinja dan memilih mengurai bakso keju? Tentu tak ada dalam sejarah, Mount Everest dinobatkan sebagai puncak dunia. Yang ada, Mount eFeces. Iyyyuuh!

Kamis, 19 Mei 2011

Cinderella Metropolitan

Di sudut gelap ruang Cinderella duduk termangu
Meringkuk bisu habiskan waktu
Pikirkan pesta gelaran raja pencari ratu
Bingung Ia bayangkan gaun pesta, sepatu dansa, dan tatanan dari ujung rambut sampai kaki
Belum lagi soal alat kendara yang mengantarkannya ke acara prestisius itu
Mustahil baginya
Sampai keajaiban tiba mewujud peri
Berikan semua, wujudkan angan jadi nyata dengan sekali mantra
Voila!semua ada.semua tersedia!

Di ruang megah dalam istana Cinderella berdansa
Namun pikirnya masih menerawang jauh entah kemana
Cinderella risau perhatikan waktu
Mengingat batas dalam kecantikan palsu

Dalam kamar Cinderella meratap
Sampai terbuai dalam lelap
Cinderella dalam putaran waktu
Subuh benar ia bangun dari lelap
Bersiap menapaki hari sebagai budak kapitalis
Menggugah pagi dengan sibuk bersiap
lajukan kedaraan membelah jalan
Membaur dalam kemacetan

Cinderella kembali risau perhatikan waktu
Lihat langit membiru, matahari keluar malu-malu
Mana debu, mana embun berpadu
Mengingat batas dalam keberhasilan semu
Semenit terlewat, hilanglah pundi
Gelisah manjadi-jadi manakala melihat lampu merah menyala
Terasa lebih lamaa..
serapah sia-sia, kalau doa mungkin masih guna
bukan berharap ibu peri singkirkan mobil dan membuka jalan untuknya
sekedar doa agar atasannya sakit atau terlambat bangun
atau paling tidak hari ini lebih lama memilih setelan baju kerja mana yang pantas dipakai
ya semoga saja..

Cinderella gelisah tak menentu
selalu risau perhatikan waktu..